Rabu, 10 Agustus 2022

TALAS DAN SWASEMBADA PANGAN NASIONAL

 Membumikan talas dan upaya swasembada pangan by talas jogja

Talas dibandingkan beberapa komoditas umbi-umbian lain, seperti singkong, ubi jalar, gembili dan lainnya  dapat dijadikan sebagai alternatif  makanan selain beras yang bersifat sehat dan aman terutama bagi penderita penyakit diabetes militus dan bagi orang yang melakukan program diet. Rendahnya kandungan karbohidrat sebesar 22,25% dibandingkan beras yaitu 67,89 %,  menjadikan talas memiliki tingkat keamanan yang baik dibandingkan beras (Iskandar, 2018; Sudomo & Hani, 2014 dalam Nurliani, Dwiratna dkk, 2019).


Produk talas premium by talas jogja yang ditawarkan adalah jenis Talas pratama. Talas ini ada berawal dari Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Cibinong, Bogor. Penelitian dilakukan lebih kurang 13 tahun, pada tahun 2016 oleh penemunya, yang akhirnya talas varietas unggul tersebut diresmikan dengan nama Talas Varietas Pratama. Pratama berasal dari singkatan nama ketiga peneliti yang telah melakukan seleksi terhadap talas tersebut


Sebagai salah satu bahan pangan lokal, tanaman Talas (Colocasia esculenta (L). Schott) dapat digunakan sebagai penunjang swasembada pangan nasional, selain padi/beras dan jagung. Thailand, Brazil dan Hawai, Amerika Serikat telah menjadikan talas sebagai bahan dasar untuk memenuhi kebutuhan pangan. Berkaca dari hal tersebut, maka Indonesia sebagai negara agraris tentu tertantang untuk menjadikan talas sebagai alternatif bahan pangan untuk pengganti nasi, yang lebih sehat.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TARO AS A POTENTIAL SUBSTITUTION INGREDIENT FOR WHEAT

  Taro flour as a solution to the growing demand for wheat imports      Indonesia's wheat imports are recorded to be high due to the hi...