Senin, 29 Agustus 2022

TARO AS A POTENTIAL SUBSTITUTION INGREDIENT FOR WHEAT

 Taro flour as a solution to the growing demand for wheat imports

    Indonesia's wheat imports are recorded to be high due to the high consumption of wheat-based foods, such as instant noodles, which is second in the world. Several countries, such as India, Kazakhstan, Serbia, and Ukraine, have closed wheat export taps to secure food supplies in their country. This makes the supply of wheat in the global market increasingly limited and can trigger a spike in wheat prices. India also issued a policy of banning wheat exports to control the spike in domestic wheat prices. India is the second largest wheat producer in the world after China.

    Indonesia is one of the countries that must import wheat to meet domestic wheat needs. Indonesia imports 11.7 million tons of wheat or the equivalent of USD 3.45 billion annually. The number of wheat imports rose 31.6 percent over the previous year. The problem is whether the availability of wheat for the needs of the Indonesian people is sufficient and to what extent is the purchasing power of the people towards the domestic price of wheat which is expected to soar.


    Taro is an alternative staple food because it has a fairly good nutritional content. The results showed that the average value of the carbohydrate content of taro tubers was 23.68%, and had a low amount of fat, around 0.2%, and had a high fiber content of up to 5.3 grams. This amount is sufficient to meet the fiber needs of up to 20.5% in a day. So that the calories are not much and suitable as food for diet.

    As a food diversification program, taro is one of the sources of non-rice carbohydrate-producing plants from the tuber class other than cassava and sweet potato with an important role for food diversification. In other countries such as Japan and New Zealand, taro has been used as a raw material for carbohydrate-based products such as bread, cakes, baby food or extruded products. Taro has functional properties that support its successful application in a food product.

    Taro flour is one of the recommended alternative processes for semi-finished products, because it is more resistant to storage, easy to mix (made composites), enriched with nutrients (fortified), shaped, and cooked faster according to the demands of modern life who want everything practical. The procedure for making flour is very diverse, distinguished by the nature and chemical components of the food. The process of making taro flour is simple and easy so that it can be practiced on a household scale. Taro's flour has the potential to be used to maintain flavor and extend the shelf life of processed meat products, as well as other products such as whipped toppings, sausages, chiffon, deserts, brownies, angel cakes, cookies, noodles and etc.

Senin, 22 Agustus 2022

TALAS SEBAGAI BAHAN SUBSTITUSI POTENSIAL PENGGANTI GANDUM

Tepung talas sebagai solusi kebutuhan impor gandum yang semakin tinggi

Impor gandum Indonesia tercatat tinggi karena konsumsi makanan berbasis terigu, seperti mie instan tinggi, yaitu kedua di dunia. Beberapa negara seperti India, Kazakhstan, Serbia, serta Ukraina sudah menutup keran ekspor gandum untuk mengamankan pasokan pangan didalam negerinya. Hal tersebut membuat pasokan gandum di pasar global menjadi semakin terbatas dan bisa memicu lonjakan harga gandum. India juga mengeluarkan kebijakan larangan ekspor gandum yang dilakukannya untuk mengendalikan lonjakan harga gandum di dalam negeri. Padahal India merupakan produsen gandum nomor dua terbesar di dunia setelah Tiongkok. 

Indonesia adalah salah satu negara yang harus melakukan impor gandum untuk mencukupi kebutuhan gandum domestik. Indonesia mengimpor gandum sebesar 11,7 juta ton atau setara USD3,45 miliar setiap tahunnya. Angka impor gandum tersebut naik 31,6 persen dibanding tahun sebelumnya. Permasalahannya adalah, apakah ketersediaan gandum untuk kebutuhan bangsa indonesia tercukupi dan sampai sejauh manakah kemampuan daya beli masyarakat terhadap harga gandum di dalam negeri yang diperkirakan akan melejit.


Talas merupakan salah satu alternatif makanan pokok karena memiliki kandungan gizi yang cukup baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai rata-rata kandungan karbohidrat umbi talas sebesar 23,68%, dan memiliki jumlah lemak yang rendah, sekitar 0,2%, serta punya kandungan serat yang cukup banyak hingga 5,3 gram. Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan serat sampai 20,5% dalam sehari.  Sehingga Kalorinya tidak banyak dan cocok sebagai makanan untuk diet.

Sebagai program diversifikasi pangan, talas merupakan salah satu tanaman sumber penghasil karbohidrat non beras dari golongan umbi-umbian selain ubi kayu dan ubi jalar dengan peranan cukup penting untuk penganekaragaman pangan. Di negara-negara lain seperti di Jepang dan New Zealand, talas telah dimanfaatkan untuk bahan baku produk berbasis karbohidrat seperti roti, kue-kue, makanan bayi atau produk-produk ekstrusi. Talas memiliki sifat-sifat fungsional pendukung keberhasilan aplikasinya pada suatu produk pangan.  

Tepung talas merupakan salah satu proses allemalif produk setengah jadi yang dianjurkan, karena lebih tahan disimpan, mudah dicampur (dibuat komposit), diperkaya zat gizi (difortifikasi), dibentuk, dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang ingin serba praktis. Prosedur pembuatan tepung sangat beragam, dibedakan berdasarkan sifat dan komponen kimia bahan pangan. Proses pembuatan tepung talas sederhana dan mudah sehingga dapat dipraktekkan dalam skala rumah tangga. Kapasitas absorpsi airnya yang tinggi, maka tepung ini sangat potensial digunakan untuk mempertahankan flavor, memperbaiki palatabilitas dan memperpanjang umur simpan produk olahan daging, maupun produk-produk lainnya seperti whipped toppings, sosis, chiffon, deserts, brownies, angel cake, cookies, mie dan sponge cake. 

Rabu, 10 Agustus 2022

TARO AND NATIONAL FOOD SELF-SUFFICIENCY

 Grounding taro and efforts to be self-sufficient in food by talas jogja

Taro compared to several others tubers commodities, such as cassava, sweet potato, gembili and others, can be used as an alternative food other than rice which is healty and save especially for people with diabetes mellitus and for people who are on a diet program. The low carbohydrate content of 22.25% compared to rice, which is 67.89% makes taro has a good level of security compared to rice (Iskandar, 2018; Sudomo & Hani, 2014 inside Nurliani, Dwiratna et al, 2019).




The premium taro product by talas jogja offered is the Pratama type of taro. This taro originated from Biotechnology Research Center of the Indonesian Institute of Sciences (LIPI) in Cibinong, Bogor. The research was carried out for approximately 13 years, in 2016 by the inventor, which finally the hogh-yielding taro variety was inagurated under the name The Pratama taro varietas. Pratama comes from abbreviation of the names of the three researchers who have selected the taro. 



As one of the local food ingredients, taro plants (Colocasia esculenta (L). Schott) can be used to support national food self-sufficiency, in addition to rice and corn. Thailand, Brazil and Hawaii, the United States have made taro as a basic ingredient to meet food needs. Reflecting of this, Indonesia as an agricultural country is certainty challenged to make taro as an alternative food ingredient to replace rice, which is healtier.

TALAS DAN SWASEMBADA PANGAN NASIONAL

 Membumikan talas dan upaya swasembada pangan by talas jogja

Talas dibandingkan beberapa komoditas umbi-umbian lain, seperti singkong, ubi jalar, gembili dan lainnya  dapat dijadikan sebagai alternatif  makanan selain beras yang bersifat sehat dan aman terutama bagi penderita penyakit diabetes militus dan bagi orang yang melakukan program diet. Rendahnya kandungan karbohidrat sebesar 22,25% dibandingkan beras yaitu 67,89 %,  menjadikan talas memiliki tingkat keamanan yang baik dibandingkan beras (Iskandar, 2018; Sudomo & Hani, 2014 dalam Nurliani, Dwiratna dkk, 2019).


Produk talas premium by talas jogja yang ditawarkan adalah jenis Talas pratama. Talas ini ada berawal dari Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Cibinong, Bogor. Penelitian dilakukan lebih kurang 13 tahun, pada tahun 2016 oleh penemunya, yang akhirnya talas varietas unggul tersebut diresmikan dengan nama Talas Varietas Pratama. Pratama berasal dari singkatan nama ketiga peneliti yang telah melakukan seleksi terhadap talas tersebut


Sebagai salah satu bahan pangan lokal, tanaman Talas (Colocasia esculenta (L). Schott) dapat digunakan sebagai penunjang swasembada pangan nasional, selain padi/beras dan jagung. Thailand, Brazil dan Hawai, Amerika Serikat telah menjadikan talas sebagai bahan dasar untuk memenuhi kebutuhan pangan. Berkaca dari hal tersebut, maka Indonesia sebagai negara agraris tentu tertantang untuk menjadikan talas sebagai alternatif bahan pangan untuk pengganti nasi, yang lebih sehat.


Selasa, 09 Agustus 2022

DIJUAL TALAS BOGOR PREMIUM, GROSIR DAN ECERAN

DIJUAL TALAS BOGOR PREMIUM, GROSIR DAN ECERAN 

Dijual talas bogor premium, grosir dan eceran area Jogja dan sekitarnya by talas jogja 


Tersedia talas bogor premium, super dan fresh, dipanen dari kebun di Yogyakarta dan sekitarnya. Talas bogor dengan berat antara 1-3 kg dan kualitas premium, cocok untuk dibuat aneka produk talas bogor baik secara tradisional maupun kekinian.

Kandungan yang cukup lengkap seperti karbohidrat, protein, vitamin, kalium, kalsium, magnesium, polifenol menjadikan talas bogor sebagai makanan pilihan yang tepat untuk diet bagi penderita diabetes, mencegah penyakit jantung, pengeroposan tulang, mencegah obesitas dan sebagainya. Bukti dari hasil penelitian, menunjukan bahwa talas mengandung indeks glikemik yang lebih rendah daripada nasi putih.

Cita rasa talas bogor yang pulen dan empuk dan tidak gatal, merupakan potensi yang besar untuk dikembangkan, terutama di area Yogyakarta dan sekitarnya, mengingat ketersediaan talas bogor yang belum banyak keberadaannya baik di pasar-pasar tradisional dan modern, sehingga potensi untuk menjadi penjual/reseller talas bogor sangat terbuka lebar.

Talas jogja, melayani penjualan secara eceran maupun grosir, bagi yang berminat menjadi reseller/penjual talas bogor. Saat ini harga jual eceran kami bandrol Rp. 15.000,-/kg.


DIJUAL TALAS BOGOR KUKUS

 ANEKA TALAS BOGOR KUKUS by talas jogja






Talas bogor dengan cita rasa yang pulen dan empuk cocok dijadikan kudapan dengan cara dikukus, selain sehat namun juga cepat dan mudah penyajiannya. Talas bogor kukus atau talkus cara pembuatannya sangat mudah. Setelah talas dikupas, kemudian dicuci, dipotong potong sesuai selera, untuk kemudian talas bogor dikukus dalam durasi waktu yang cukup singkat yaitu, 15-20 menit. Dalam kondisi hangat kemudian talas bogor diberi toping gula merah sisir ataupun cukup dengan garam saja, dimana sebelumnya diberi taburan kelapa parut.

Talas jogja menyediakan talkus original asin, kemudian talkus dengan toping gulmer sisir, gulmer cair, tiramisu, coklat, coklat susu, keju, keju susu maupun talkus dengan toping campur. 

Harga yang ditawarkan Rp. 10.000,-/porsi (menyesuaikan jenis toping)

Kamis, 04 Agustus 2022

Panen Talas Bogor

Talas Bogor

Panen Talas Bogor by talasjogja.

Saatnya bagi kami untuk memanen talas bogor yang kami tanam 7 bulan yang lalu. Puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, karena umbi talas yang dihasilkan lumayan besar, berkisar 2-3 kg, walaupun seharusnya masih dapat lebih besar lagi. Namun perjuangan kami merawat dari mulai anakan hingga menjadi indukan yang menghasilkan anakan beserta umbi yang besar membuahkan hasil. Saatnya kami memanen dan mencicipi umbi matang yang kami panen, baik dengan cara dikukus maupun digoreng ataupun produk lainnya. Pertama kali, kami coba dengan dikukus dengan  toping kelapa parut dan garam, kemudian dicoba lagi toping gula merah serut, maupun gula merah cair. Alhamdulillah rasanya menakjubkan. Selanjutnya, kami mencoba lagi talas kukus dengan toping kelapa dan gula putih halus dan juga tiramisu. Selain itu kami mencoba membuat talas goreng kriuk dengan bumbu tabur jagung bakar, keju, balado dan juga stick talas. Tetap, rasanya menakjubkan dan selalu ingin nambah, untuk menikmati lagi.  





TARO AS A POTENTIAL SUBSTITUTION INGREDIENT FOR WHEAT

  Taro flour as a solution to the growing demand for wheat imports      Indonesia's wheat imports are recorded to be high due to the hi...